Skip to content

Gotong Royong Jaga Sungai: Mahasiswa KKN UGM dan Warga Tebar Benih Ikan Nilem di Desa Menayu

Mahasiswa KKN UGM dan warga Desa Menayu menebar 14.000 benih ikan nilem di Sungai Bangkong untuk mendukung pelestarian ekosistem dan sumber daya perairan lokal.

Penulis : Rolland Darrent Evaro

Foto Bersama Mahasiswa KKN UGM dengan Perangkat Desa Menayu

Desa Menayu—Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM Manggya Muntilan melaksanakan program kerja restocking atau penebaran benih ikan di Sungai Bangkong, yang terletak di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Program ini adalah hasil kolaborasi antara mahasiswa KKN dengan Pemerintah Desa Menayu, Balai Benih Ikan (BBI) Ngrajek, Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Sido Makmur, serta Komunitas Jogo Kali.
Kegiatan restocking diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari mahasiswa KKN, anggota Pokdakan, serta perangkat Desa Menayu. Tujuan dari program ini adalah untuk menjaga kelestarian ekosistem perairan dan mendukung keberlanjutan sumber daya ikan lokal di perairan Sungai Bangkong.

Mahasiswa KKN UGM melepaskan ikan Nilem di Sungai Bangkong


Koordinator Mahasiswa Unit (Kormanit) Putu Krisna Adhipramana menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan yang ada di Desa Menayu, dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat sebagai garda terdepan pelestarian sumber daya alam. “Melalui program ini, kami ingin membangun kesadaran bersama bahwa pelestarian lingkungan, khususnya di sektor perairan, tidak cukup hanya disuarakan, tetapi harus diwujudkan melalui sosialisasi dan aksi langsung di lapangan,” ujar Krisna.

Selanjutnya, Krisna menerangkan, Tim KKN-PPM UGM juga menjalin kolaborasi dengan pemerintah desa serta kelompok pembudidaya ikan lokal yang tergabung dalam Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Sido Makmur dalam pelaksanaan kegiatan restocking di Sungai Bangkong, yang melintasi Dusun Jambean dan Dusun Sorogenen. Menurutnya, keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ini menjadi kunci penting dalam upaya menjaga keberlanjutan sumber daya perairan. “Kami melihat Sungai Bangkong tidak hanya sebagai jalur air biasa, tetapi sebagai bagian penting dari sistem lingkungan desa yang perlu dijaga bersama. Melalui pendekatan partisipatif dan berbasis wilayah, kami ingin mendorong masyarakat untuk turut aktif melestarikan ekosistem perairan yang ada,” tegasnya.


Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Sido Makmur Desa Menayu, Bapak Sultoni A.Md.Pi., menjelaskan bahwa pihaknya turut menyarankan serta memberikan bantuan benih ikan nilem (Osteochilus vittatus) untuk kegiatan restocking di Sungai Bangkong. Menurutnya, ikan nilem dipilih karena mudah beradaptasi, memiliki daya tahan yang baik di perairan sungai, dan berpotensi memperbaiki keseimbangan ekosistem lokal. Selain itu, keberadaan ikan nilem diharapkan dapat menjadi sumber ekonomi tambahan bagi warga sekitar. Beliau juga menegaskan pentingnya pengawasan pasca penebaran benih, terutama terhadap aktivitas pemancingan yang tidak ramah lingkungan. “Kami menekankan agar masyarakat tidak menggunakan kail ukuran nomor 0–1 karena berisiko besar menangkap ikan yang masih kecil. Jika dibiarkan, ini bisa merusak proses pertumbuhan dan menggagalkan upaya pelestarian,” ungkapnya.

Sesi wawancara kepada Bapak Arwanto selaku Kepala Desa Menayu


Kepala Desa Menayu, Bapak Arwanto, menyambut baik penebaran 14.000 benih ikan nilem yang dilakukan di wilayah Desa Menayu, khususnya di Dusun Sorogenen dan Dusun Jambean. Beliau berharap benih-benih ikan tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik untuk mendukung keberlanjutan sumber daya perairan desa. “Kami sangat mendukung kegiatan ini, semoga benih yang ditebar bisa tumbuh dengan baik dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.


Beliau menuturkan bahwa inisiatif mahasiswa KKN turut memperkuat semangat kolaborasi antara pemerintah desa, warga, dan pihak eksternal dalam menjaga kelestarian lingkungan. Menurutnya, kegiatan konservasi seperti ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem sungai, sekaligus membuka peluang pemanfaatan yang berkelanjutan di masa depan.